Menu
  • griyawebsite
  • grosiroleholeh
  • serbacewek
Menu
  • FAQ
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • My Account
    • Change Password
    • Edit My Address
    • View Order
  • Feedback
    • Bukti Pengiriman Barang
    • Testimonials
  • Konfirmasi Pembayaran
  • Sitemap

Grosir Oleh Oleh: Pusat Grosir Oleh Oleh Khas Daerah Indonesia dari Seluruh Nusantara Grosir Oleh Oleh: Pusat Grosir Oleh Oleh Khas Daerah Indonesia dari Seluruh NusantaraGrosir Oleh Oleh: Pusat Grosir Oleh Oleh Khas Daerah Indonesia dari Seluruh Nusantara

0 item in your cart

    Rp 0,00Checkout

    Menu
    • Home
    • Shop
    • Blog
      • Berita
      • Humor Wisata
      • Informasi
      • Tempat Kuliner
      • Tempat Nongkrong
      • Tempat Penginapan
      • Tempat Wisata
    • Kategori Oleh Oleh
      • Cindera Mata
      • Makanan
      • Minuman
      • Pakaian
    • Kategori Daerah
      • Aceh
      • Banten
      • Bali
      • Bengkulu
      • Sulawesi Tengah
      • Jakarta
      • Bangka Belitung
      • Gorontalo
      • Jambi
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Barat
      • Kalimantan Selatan
      • Kalimantan Tengah
      • Kalimantan Timur
      • Kalimantan Utara
      • Kepulauan Riau
      • Lampung
      • Maluku
      • Maluku Utara
      • Nusa Tenggara Barat
      • Nusa Tenggara Timur
      • Papua
      • Papua Barat
      • Riau
      • Sulawesi Barat
      • Sulawesi Selatan
      • Sulawesi Tenggara
      • Sulawesi Utara
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Selatan
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
    • Pojok Info
      • Arsip Dokumen
      • Cara Pembayaran
      • Cara Pembelian
      • Jasa Pengiriman
        • JNE
        • Pos
          • Lacak Kiriman Pos
          • Tarif Pos Domestik
          • Tarif Pos International
      • Pencarian Optimal

    Search

    Browse: Home » Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono VII

    Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono VII

    Riwe Saputri 4 March, 2015 Respond

    Sultan Hamengku Buwono VII (4 Februari 1839 – 30 Desember 1931)

    Nama aslinya adalah Raden Mas Murtejo. Beliau adalah putra dari Hamengkubuwono VI yang lahir pada tanggal 4 Februari 1839. Ia naik takhta menggantikan ayahnya sejak tahun 1877.
    Pada masa pemerintahan Hamengkubuwono VII banyak didirikan pabrik gula di Yogyakarta. Yang seluruhnya berjumlah 17 buah. Setiap pendirian pabrik memberikan peluang kepadanya untuk menerima dana sebesar Rp 200.000,00. Hal ini mengakibatkan Sultan sangat kaya sehingga mendapatkan julukan sebagai Sultan Sugih.
    Masa pemerintahannya juga merupakan masa transisi menuju modernisasi di Yogyakarta. Banyak sekolah modern didirikan. Bahkan Ia mengirim putra-putranya belajar hingga ke negeri Belanda.
    Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono VII
    Pada tanggal 29 Januari 1920 Hamengkubuwono VII pada saat itu berusia lebih dari 80 tahun dan memutuskan untuk turun tahta dan mengangkat putra mahkota sebagai penggantinya. Konon peristiwa ini masih dipertanyakan keabsahannya karena putera mahkota yang bernama GRM. Akhadiyat yang seharusnya menggantikan tiba-tiba meninggal dunia dan sampai saat ini belum jelas penyebab kematiannya.
    Dugaan yang muncul adalah keterlibatan pihak Belanda yang tidak setuju dengan putera Mahkota pengganti Hamengkubuwono VII yang terkenal selalu menentang aturan-aturan yang dibuat pemerintah Batavia.
    Biasanya dalam pergantian tahta raja kepada putera mahkota menunggu sampai sang raja yang berkuasa meninggal dunia. Namun kali ini berbeda, karena pengangkatan Hamengkubuwono VIII dilakukan pada saat Hamengkubuwono VII masih hidup. Bahkan menurut cerita dahulu sang ayah diasingkan oleh anaknya pengganti putera mahkota yang wafat ke Keraton di luar keraton Yogyakarta.
    Hamengkubuwono VII dengan besar hati mengikuti kemauan sang anak (yang di dalam istilah Jawa disebut mikul dhuwur mendhem jero) yang secara politis telah menguasai kondisi di dalam pemerintahan kerajaan. Setelah turun tahta, Hamengkubuwono VII pernah mengatakan “Tidak pernah ada Raja yang mati di keraton setelah saya” yang artinya masih dipertanyakan. Sampai saat ini ada dua raja setelah dirinya yang meninggal di luar keraton. Yaitu Hamengkubuwono VIII meninggal dunia di tengah perjalanan di luar kota dan Hamengkubuwono IX meninggal di Amerika Serikat. Bagi masyarakat Jawa adalah suatu kebanggaan jika seseorang meninggal di rumahnya sendiri. Hamengkubuwono VII meninggal di keraton pada tanggal 30 Desember 1931 dan dimakamkan di Imogiri.
    Versi lain mengatakan bahwa Hamengkubuwono VII meminta pensiun kepada Belanda untuk madeg pandito (menjadi pertapa) di Pesanggrahan Ngambarukmo (sekarang Ambarukmo). Sampai saat ini bekas pesanggrahan itu masih ada dan di sebelah timurnya dulu pernah berdiri Hotel Ambarukmo yang sekarang sudah tidak ada lagi.

    Published by Riwe Saputri | : 4 March, 2015

    My name is Riwhe, Saya paling hobi makan sehingga postur tubuh saya gendut. hehe : saputrimarissa[at]gmail.com
    : Riwe Saputri's Google+ page

    Riwe Saputri
    Grosir Oleh Oleh
    Pusat Grosir Oleh Oleh Khas Daerah Indonesia dari Seluruh Nusantara
    My name is Riwhe, Saya paling hobi makan sehingga postur tubuh saya gendut. hehe
    Warungboto UH IV / No. 696
    P.O. Box: -
    Yogyakarta, Yogyakarta
    55764
    Indonesia
    saputrimarissa@gmail.com
    +62 857-4385-0548
    DOB: 01/01/2013
    Filed under: Berita, Blog, Informasi, Tempat Wisata

    Like Kami

    Oleh Oleh Terlaris

    • Wayang Klithik Rama Penuh Story, Antik, Unik, Artistik Berbahan dari Besi Cor Tembaga dan Kuningan Wayang Klithik Rama Penuh Story, Antik, Unik, Artistik Berbahan dari Besi Cor Tembaga dan Kuningan Rp 175.000,00
    • Jam dinding MWC Plus One Garansi Seiko 2 Tahun Jam dinding MWC Plus One Garansi Seiko 2 Tahun Rp 200.000,00
    • Jam dinding MWC Bear Garansi Seiko 2 Tahun Jam dinding MWC Bear Garansi Seiko 2 Tahun Rp 250.000,00
    • Miniatur Sepeda Onthel Klasik dari Yogyakarta Miniatur Sepeda Onthel Besar, Unik, Kuno dan Klasik dari Yogyakarta Rp 150.000,00
    • Frame Kuda Troya Unik, Antik, Klasik, Bersejarah Berbahan Besi Cor Tembaga dan Kuningan.docx (2) Frame Kuda Troya Unik, Antik, Klasik, Bersejarah Berbahan Besi Cor Tembaga dan Kuningan Rp 145.000,00

    Oleh Oleh Pilihan

    • Miniatur Dokar Unik warna Merah dengan kuda dan roda dua Miniatur Dokar Unik sebagai Alat Transportasi Tradisional di Yogyakarta Rp 250.000,00
    • Jam dinding MWCG Big Number Garansi Seiko 2 Tahun Jam dinding MWCG Big Number Garansi Seiko 2 Tahun Rp 350.000,00
    • Miniatur Setrika Arang Kuno Gold Antik Artistik Miniatur Setrika Arang Kuno Gold Antik Artistik Rp 60.000,00
    • Miniatur Setrika Arang Kuno Antik Artistik Miniatur Setrika Arang Kuno Antik Artistik Rp 60.000,00
    • Jam dinding MWCS Turtle Garansi Seiko 2 Tahun Jam dinding MWCS Turtle Garansi Seiko 2 Tahun Rp 250.000,00

    Follow Kami

    Tweet oleh @GrosirOlehOleh

    Diskon hingga 5%

    Dapatkan diskon hingga 5% di setiap pembeliannya! Cukup mudah hanya dengan mengisikan nama dan alamat email, anda akan menjadi orang pertama yang mendapatkan info promo dan diskon terbaru dari kami.

    Tentang Kami

    Grosir Oleh Oleh [dot] Com adalah Pusat Grosir Oleh Oleh Indonesia di seluruh Nusantara. Kami menyediakan Oleh Oleh khas dari daerah Indonesia dari Sabang hingga Merauke. Grosiroleholeh.com merupakan salah satu produk dari CV. Griya Media Nusantara yang berada di Yogyakarta ... Baca Selanjutnya »

    Connect With Us

    • Twitter
    • Facebook
    • Linked in
    • RSS Feed

    Copyright © 2012 - 2016 Grosiroleholeh.com All rights reserved.
    PERHATIAN:
    Kami tidak memiliki website, facebook dan lainnya kecuali yang kami publikasikan di website ini.
    Dan nomor rekening bank kami, sesuai dengan yang tercantum di website Grosiroleholeh.com ini.
    Terimakasih.
    | Home | Business Partnership | Syarat dan Ketentuan | Kebijakan Privasi | Top |

    Developed by CV. Griya Media Nusantara