Kuliner Tahu Campur Surabaya yang Enak dan Nyaman untuk di Kunjungi
Mampir ke Kota Pahlawan berarti kamu harus menikmati berbagai macam kuliner khas Surabaya.
Rasanya memang kurang afdol kalu belum mencicipi menu makanan surabaya. Salah satunya Tahu campur. Continue reading
Kuliner Tahu Campur Surabaya yang Enak dan Nyaman untuk di Kunjungi
Pantai Kenjeran yang Indah di Sore Hari
Pantai Kenjeran yang Indah di Sore Hari
Kami akan menyajikan salah satu wisata Pantai Kenjeran yang berada di Surabaya. Pantai ini sangat indah dan mengesankan. Continue reading
Kuliner Ayam Geprek Super Pedas Mbok Moro

foto sumber : foursquare.com
Saat kali pertama buka cabang pertamanya, ayam geprek Mbok Moro beri kesempatan para pembeli buat nikmatin satu porsi ayam dengan cabe sebanyak-banyaknya, bahkan sampai ada yang bisa ngabisin 222 cabe rawit merah untuk satu porsi ayam.
Tapi karena masukan pelanggan karena rasanya kurang seimbang antara ayam dan cabenya, akhirnya sekarang dibatasi maksimal 50 cabe untuk satu porsi ayam, kalau cabenya mau nambah, tentu ayamnya juga harus nambah.
Surganya Keramik Gerabah di Kasongan
Pasar Kasongan, kami menyajikan berita dan informasi mengenai Pasar Kasongan. Selain itu kami juga menyajikan informasi tentang alamat dan akses ke Pasar Kasongan, fasilitas Pasar Kasongan, jam buka Pasar Kasongan, dan biaya harga tiket Pasar Kasongan.
Obyek Wisata di Sejuknya Kaliurang di Balik Merapi
Obyek Wisata Kaliurang, kami menyajikan berita dan informasi mengenai Obyek Wisata Kaliurang. Selain itu kami juga menyajikan informasi tentang alamat dan akses ke Obyek Wisata Kaliurang, fasilitas Obyek Wisata Kaliurang, dan biaya harga tiket Obyek Wisata Kaliurang.
Wisata Candi Prambanan Candi Hindu Tercantik di Dunia
Candi Prambanan, kami menyajikan berita dan informasi mengenai Candi Prambanan. Selain itu kami juga menyajikan informasi tentang alamat dan transportasi ke Candi Prambanan, keunikan Candi Prambanan, jam buka Candi Prambanan, dan biaya harga tiket Candi Prambanan.
Kuliner Soto Ayam Miroso Di Yogyakarta

foto sumber : makanjogja.com
Soto ini beralamat : JL.Laksda adisucipto no.168A Yogyakarta
Telp : 0274 485946
Kuliner Pantai Kuwaru Bantul Yogyakarta
Kuliner Pantai Kuwaru Bantul Yogyakarta
Kami akan menyajikan salah satu kuliner yang berada disrandakkan, yaitu kuliner pantai kuwaru. Di pantai ini kita menjumpai kuliner yang menyajikan hidangan menu laut, berbagai hidangan laut berada di kuliner Pantai Kuwaru. Continue reading
Candi Sumberawan yang Berupa Stupa

sumber gambar: toyomarto.blogspot.com
A. Berita dan Informasi Candi Sumberawan
Candi ini dibuat dari batu andesit dengan ukuran panjang 6,25 m, lebar 6,25 m, dan tinggi 5,23 m, dibangun pada ketinggian 650 m di atas permukaan laut, di kaki bukit Gunung Arjuna.
Pemandangan di sekitar candi ini sangat indah karena terletak di dekat sebuah telaga yang sangat bening airnya.
Keadaan inilah yang memberi nama Candi Rawan.
B. Sejarah Candi Sumberawan
Candi Sumberawan pertama kali ditemukan pada tahun 1904.
Pada tahun 1935 diadakan kunjungan oleh peneliti dari Dinas Purbakala.
Pada zaman Hindia Belanda pada tahun 1937 diadakan pemugaran pada bagian kaki candi, sedangkan sisanya direkonstruksi secara darurat.
Candi Sumberawan merupakan satu-satunya stupa yang ditemukan di Jawa Timur.
Batur candi berdenah bujur sangkar, tidak memiliki tangga naik dan polos tidak berelief.
Candi ini terdiri dari kaki dan badan yang berbentuk stupa.
Pada batur candi yang tinggi terdapat selasar, kaki candi memiliki penampil pada keempat sisinya.
Di atas kaki candi berdiri stupa yang terdiri atas lapik bujur sangkar, dan lapik berbentuk segi delapan dengan bantalan Padma, sedang bagian atas berbentuk genta (stupa) yang puncaknya telah hilang.
Karena ada beberapa kesulitan dalam perencanaan kembali bagian teratas dari tubuh candi, maka terpaksa bagian tersebut tidak dipasang kembali.
Diduga dulu pada puncaknya tidak dipasang atau dihias dengan payung atau chattra, karena sisa-sisanya tidak ditemukan sama sekali.
Candi Sumberawan tidak memiliki tangga naik ruangan di dalamnya yang biasanya digunakan untuk menyimpan benda suci.
Jadi, hanya bentuk luarnya saja yang berupa stupa, tetapi fungsinya tidak seperti lazimnya stupa yang sesungguhnya.
Diperkirakan candi ini dahulu memang didirikannya untuk pemujaan.
C. Daftar Lokasi Candi Sumberawan
Candi Sumberawan berlokasi di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur dengan jarak sekitar 6 km dari Candi Singosari.
Candi Bajang Ratu yang Dikenal dengan Sebutan Gapura Bajang Ratu

sumber gambar: quazoo.com
A. Berita dan Informasi Candi Bajang Ratu
Gapura Bajang Ratu atau juga dikenal dengan nama Candi Bajang Ratu adalah sebuah gapura atau candi peninggalan Majapahit yang berada di Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Indonesia.
Bangunan ini diperkirakan dibangun pada abad ke-14 dan adalah salah satu gapura besar pada zaman keemasan Majapahit.
Menurut catatan Badan Pelestarian Peninggalan Purbakala Mojokerto, candi atau gapura ini berfungsi sebagai pintu masuk bagi bangunan suci untuk memperingati wafatnya Raja Jayanegara yang dalam Negarakertagama disebut “kembali ke dunia Wisnu” tahun 1250 Saka (sekitar tahun 1328 M).
Namun sebenarnya sebelum wafatnya Jayanegara candi ini dipergunakan sebagai pintu belakang kerajaan.
Dugaan ini didukung adanya relief “Sri Tanjung” dan sayap gapura yang melambangkan penglepasan dan sampai sekarang di daerah Trowulan sudah menjadi suatu kebudayaan jika melayat orang meninggal diharuskan lewat pintu belakang.
B. Struktur Bangunan Candi Bajang Ratu
Menurut buku Drs I.G. Bagus L Arnawa, dilihat dari bentuknya gapura atau candi ini merupakan bangunan pintu gerbang tipe “paduraksa” (gapura beratap).
Secara fisik keseluruhan candi ini terbuat dari batu bata merah, kecuali lantai tangga serta ambang pintu bawah dan atas yang dibuat dari batu andesit.
Berdiri di ketinggian 41,49 m dpl, dengan orientasi mengarah timur laut-tenggara.
Denah candi berbetuk segiempat, berukuran ± 11,5 (panjang) x 10,5 meter (lebar), tinggi 16,5 meter, lorong pintu masuk lebar ± 1,4 meter.
Secara vertikal bangunan ini mempunyai 3 bagian: kaki, tubuh, dan atap.
Mempunyai semacam sayap dan pagar tembok di kedua sisi. Kaki gapura sepanjang 2,48 meter.
Struktur kaki tersebut terdiri dari bingkai bawah, badan kaki dan bingkai atas.
Bingkai-bingkai ini hanya terdiri dari susunan sejumlah pelipit rata dan berbingkai bentuk genta.
Pada sudut-sudut kaki terdapat hiasan sederhana, kecuali pada sudut kiri depan dihias relief menggambarkan cerita “Sri Tanjung”.
Di bagian tubuh di atas ambang pintu ada relief hiasan “kala” dengan relief hiasan sulur suluran, dan bagian atapnya terdapat relief hiasan rumit, berupa kepala “kala” diapit singa, relief matahari, naga berkaki, kepala garuda, dan relief bermata satu atau monocle cyclops.
Fungsi relief tersebut dalam kepercayaan budaya Majapahit adalah sebagai pelindung dan penolak mara bahaya.
Pada sayap kanan ada relief cerita Ramayana dan pahatan binatang bertelinga panjang.
C. Lokasi Candi Bajang Ratu
Lokasi Candi Bajang Ratu berletak relatif jauh (2 km) dari dari pusat kanal perairan Majapahit di sebelah timur, saat ini berada di Dusun Kraton, Desa Temon, berjarak cukup dekat (0,7 km) dengan Candi Tikus.
Candi Rimbi yang Biasa Dikenal dengan Cungkup Pulo

sumber gambar: foto sumber: candi.pnri.go.id
A. Berita dan Informasi Candi Rimbi
Candi Rimbi adalah peninggalan agama Hindu dari masa Klasik yang berada di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Candi ini juga sering disebut Cungkup Pulo.
Nama Rimbi dikaitkan dengan nama tokoh pewayangan bernama Arimbi, isteri Werkudara atau yang lebih dikenal dengan nama Bima.
Tidak banyak wisatawan yang berkunjung ke situs arkeologi ini. Jumlah pengunjung rata-rata hanya mencapai 100 orang per bulan.
Dari lokasi ini pengunjung dapat melihat panorama Gunung Anjasmoro yang terletak di selatan Kota Mojokerto.
B. Arca dan Relief Candi Rimbi
Pada bagian kaki candi terdapat berbagai relief yang menggambarkan manusia dan hewan.
Salah satu relief unik menggambarkan sepasang manusia (pengantin) yang berada dalam sebuah gentong.
Hingga sekarang belum dapat diketahui cerita yang digambarkan melalui relief-relief tersebut.
Berdasarkan seni arsitektur bangunan, Candi Rimbi berlatar belakang agama Hindu. Hal ini, ditandai penemuan arca Dewi Parwati (isteri Dewa Siwa) yang sekarang disimpan di Museum Nasional Jakarta.
Arca Parwati ditemukan di reruntuhan ruang utama candi.
Arca Parwati yang ditemukan di Candi Rimbi ini diperkirakan merupakan perwujudan dari Tribhuwana Tunggadewi, ratu Majapahit yang memerintah pada 1328-1350 M.
Arca-arca Hindu cukup banyak ditemukan di halaman candi. Sayangnya, arca-arca itu sudah tidak berada dalam kondisi utuh, bahkan beberapa di antaranya hanya menyisakan potongan anggota badannya saja.
Sebuah lapik yang terletak di halaman candi menyisakan potongan kaki arca.
Sebuah hiasan kala dengan ukuran agak besar juga tergeletak di salah satu sudut halaman candi.
Diperkirakan, batu berelief kala ini dahulu digunakan untuk menghiasi pintu masuk ke ruangan (bilik) candi sebagaimana umumnya candi dari masa Klasik.
C. Arsitektur Candi Rimbi
Menempati areal seluas 896.56 meter persegi, bangunan yang masih ada sekarang memiliki ukuran panjang 13,24 meter, lebar 9,10 meter, dan tinggi 12 meter.
Badan Candi Rimbi dibentuk dari batuan andesit sedangkan untuk pondasinya dibangun dari bata.
Kondisi Candi Rimbi ini sepintas mirip dengan Candi Sumur yang berada di Sidoarjo.
Atap dan separuh badan candi telah runtuh sehingga sulit dibayangkan seperti apa sebenarnya bentuk badan dan atap candi.
D. Daftar Lokasi Candi Rimbi
Candi Rimbi berlokasi di Desa Pulosari, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Candi Penataran yang Bersifat Keagamaan Hindu Siwaitis

sumber gambar: jalankemanagitu.wordpress.com
A. Berita dan Informasi Candi Penataran
Candi Penataran atau Candi Panataran atau nama aslinya adalah Candi Palah adalah sebuah gugusan candi bersifat keagamaan Hindu Siwaitis.
Dari prasasti yang tersimpan di bagian candi diperkirakan candi ini dibangun pada masa Raja Srengga dari Kerajaan Kadiri sekitar tahun 1200 Masehi dan berlanjut digunakan sampai masa pemerintahan Wikramawardhana, Raja Kerajaan Majapahit sekitar tahun 1415.
Dalam kitab Desawarnana atau Nagarakretagama yang ditulis pada tahun 1365, Candi ini disebut sebagai bangunan suci “Palah” yang dikunjungi Raja Hayam Wuruk dalam perjalanan kerajaan bertamasya keliling Jawa Timur.
B. Kompleks Candi Penataran
Kompleks candi ini adalah gugusan beberapa bangunan yang membujur dalam poros barat laut-tenggara.
Di belakang candi utama di sisi timur terdapat sungai yang berhulu di gunung Kelud.
Kompleks candi ini disusun dalam pola linear, beberapa candi perwara dan balai pendopo terletak di depan candi utama.
Tata letak ini berbeda dengan candi pada langgam Jawa Tengah, misalnya Candi Sewu, yang disusun dalam pola mandala konsentrik dengan candi utama terletak di tengah halaman candi dikelilingi barisan candi perwara.
Pola susunan linear dengan pola agak tidak beraturan pada candi Penataran ini merupakan ciri khas langgam Jawa Timur yang berkembang pada zaman Kediri hingga Majapahit, lalu dilanjutkan pada pola tata letak Pura Bali.
Kompleks bangunan Candi Penataran menempati areal tanah seluas 12.946 meter persegi berjajar membujur dari barat laut ke timur dan tenggara.
Seluruh halaman komplek percandian kecuali yang bagian tenggara dibagi menjadi tiga bagian, yang dipisahkan oleh dua dinding.
Untuk lebih mudahnya dalam memahami kompek Candi Penataran, bagian-bagian dari Candi Penataran disebut halaman depan, halaman tengah, dan halaman belakang.
Susunan dari komplek Candi Penataran yang sangat unik dan tidak tersusun simetris.
Hal ini mengambarkan bahwa pembuatan candi tidak dalam satu periode.
Berikut adalah bagian-bagian dari Candi Penataran:
a. Halaman depan
b. Bale Agung
c. Pendopo Teras
d. Candi angka tahun
e. Halaman tengah
f. Candi Naga
g. Pondasi Bata
h. Halaman Belakang
i. Candi Utama
j. Prasasti Palah
C. Sejarah Candi Penataran
Nama asli candi Penataran dipercaya adalah Candi Palah yang disebut dalam prasasti Palah, dibangun pada tahun 1194 oleh Raja Çrnga (Syrenggra) yang bergelar Sri Maharaja Sri Sarweqwara Triwikramawataranindita Çrengalancana Digwijayottungadewa yang memerintah kerajaan Kediri antara tahun 1190 – 1200, sebagai candi gunung untuk tempat upacara pemujaan agar dapat menangkal atau menghindar dari mara bahaya yang disebabkan oleh Gunung Kelud yang sering meletus.
Kitab Negarakretagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca menceritakan perjalanan Raja Hayam Wuruk, yang memerintah kerajaan Majapahit antara tahun 1350 – 1389, ke Candi Palah untuk melakukan pemujaan kepada Hyang Acalapat, perwujudan Siwa sebagai Girindra (Giri Indra, raja penguasa gunung).
D. Daftar Lokasi Candi Penataran
Candi Penataran terletak di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Candi termegah dan terluas di Jawa Timur ini terletak di lereng barat daya Gunung Kelud, di sebelah utara Blitar, pada ketinggian 450 meter di atas permukaan laut.